Davina's POV Aku, Reihan, Harry, dan Susan sedang menunggu Maya di ruang perawatan Suite di Rumah Sakit Ibu dan Anak di Yogyakarta. Maya telah berjuang melahirkan anaknya selama hampir empat jam sejak pertama kali dia dibawa ke kamar bersalin. Ketika suara tangisan bayi menggelegar dari kamar bersalin, air mataku langsung menetes di pipiku. Reihan juga meneteskan air mata, dan bahkan Harry, yang dulunya aku benci, tampak menitikkan air mata haru. Selama kami berbincang menunggu Maya melahirkan, anehnya perasaan benciku pada Harry menghilang. Rasanya seperti bertemu kembali dengan seorang teman lama. Aku dan Harry duduk mengobrol di ruang tunggu. Dia bercerita bagaimana dia bertemu Susan, yang lebih tua enam tahun darinya. Susan adalah bosnya di tempat kerjanya. Mereka jatuh cinta dan men