Bab 99. Perang Dingin.

2125 Kata

Zahra merasa tidurnya lelap sekali. Saat ia bangun, tubuhnya terasa begitu segar. Zahra tidak mendapati Naka di dalam kamar ketika bangun, bahkan sampai ia selesai mandi. Wanita itu keluar kamar. Berjalan menuju tangga. Setelah tidur, sekarang pikirannya terasa lebih ringan. Hatinya juga terasa lebih lega. Masih memakai pakaian tidur yang diberikan oleh Tara, Zahra turun dari lantai dua. Masih pagi, tapi, dia sudah mendengar suara beberapa orang. Zahra langsung membelokkan langkah ke kanan setelah tiba di lantai satu. Tujuannya adalah dapur. Meskipun di rumah mertuanya ada banyak asisten rumah, bukan berarti dia boleh berlagak seperti seorang nyonya di rumah tersebut. Dia tidak mau hanya berdiam diri menunggu sarapan siap. Dia harus membantu. Naya dan Tara langsung menoleh begitu mende

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN