Naka terkejut saat mendapati ibunya duduk di sofa ruang tamu. Langkah kaki pria itu berhenti. Menyapukan pandangan mata, dia tidak melihat keberadaan yang lain selain wanita yang sudah melahirkannya tersebut. Naka mengembalikan perhatian pada sang ibu. Tatapan mata mereka bertemu. Dia bisa merasakan sesuatu dalam tatapan sang mama yang masih diam. Yang mamanya lakukan hanya menatapnya. Ingin menghampiri sang mama dan menanyakan ada apa, namun Naka merasa ragu. Tiba-tiba saja ada rasa takut yang menyusup ke dalam hatinya. Akhirnya Naka memutuskan untuk masuk ke dalam rumah. Akan tetapi, baru berniat mengayun kembali langkah kakinya, sang adik muncul dari dalam rumah sambil berjalan cepat. Kening pria itu dengan sendirinya berlipat. “Mas Naka,” panggil Tara yang masih berjalan cepat mengh