Zahra bersyukur lantaran suasana kerja kembali seperti semula. Setelah kejadian Naka marah-marah, pria itu tidak kembali lagi ke kantor pada hari itu. Hari berikutnya tidak ada yang terjadi. Sepertinya Naka sudah melupakan kemarahannya. Satu jam lalu--ketika berada di ruang meeting pun, Naka sudah kembali seperti biasa. Tidak lagi memperlihatkan wajah masam, pun suara saat bicara terdengar lebih menenangkan telinga. Ketika pria itu bertanya padanya mengenai rencana produksi menu yang sudah pria itu setujui, tidak ada tanda-tanda kemarahan hingga membuat Zahra merasa lega. Approval itu sudah ada di meja kerjanya ketika pagi tadi ia sampai. Membulatkan mulut, hembusan napas keluar sebelum Zahra kembali memasukkan oksigen melalui tempat yang sama. Sepasang mata wanita itu masih awas membaca