Naka sudah bertekad untuk melepaskan dendam yang terpendam hingga membatu selama lima tahun terakhir. Berusaha untuk ikhlas menerima rasanya sakit karena dikhianati oleh orang yang dia cintai. Pria itu menekan-nekan katupan rahangnya sementara sepasang matanya masih membalas tatapan perempuan masa lalunya. Zahra mengernyit. Suasana di dalam tempat perbelanjaan itu memang ramai, namun Zahra yakin Naka masih bisa mendengar pertanyaannya. Wanita yang sedang memilih buah apel itu memutar kepala. Merasa heran karena Naka tidak menjawab. Begitu melihat Naka terdiam dengan tatapan ke arah lain, refleks Zahra mengikuti arah pandangan mata Naka. Zahra bahkan sampai memutar langkah hanya untuk mengerjap begitu melihat siapa yang sedang ditatap dingin oleh Naka. Zahra menarik pelan napasnya. Melir