Meski dilanda kesedihan yang mendalam, Icha masih bisa mengatur emosinya. Dia tetap menegur papanya seperti biasa seolah tidak ada yang terjadi di antara mereka. Icha tentu tidak tahu nasib Andra sekarang, yang sudah dihancurkan papanya. “Wisuda kamu dua minggu lagi, Cha?” tanya Richard saat makan malam. Dia terlihat segar karena baru saja mandi. Saat baru pulang dari kantor sore tadi, Richard langsung memburu Laksmi dan meminta melayaninya. “Tiga minggu lagi, Pa, bulan depan,” ralat Icha. “Oh, sudah selesai administrasi kuliah kamu?” “Iya.” Tak lama kemudian, barulah Laksmi muncul di dapur. Dia tak kalah segar, dengan aroma wangi sabun khasnya. Dia tersenyum hangat melihat Icha yang kebetulan juga melihatnya. Icha merasa tenang melihat akur keduaorangtuanya, dan memilih membuang