Wajah Abi terlihat pucat. Keringat sebesar biji jagung keluar dari kening, tangan gemetaran berusaha meraih handle mobil. Entah, apa yang terjadi sampai pria itu gugup membuka pintu mobil. “Damn! k*****t!” umpat Abi sambil mencengkram stir kemudi, setelah mengunci pintu mobil dengan buru-buru. Apa yang sudah terjadi sampai Abi terlihat ketakutan seperti itu? Kembali pada beberapa menit yang lalu, tepat saat Abi sibuk mendongkrak mobil. Semua baik-baik saja pada awalnya, tidak ada hal yang aneh. Sampai … sekelebat bayang-bayang beberapa kali melintas di belakang Abi, hingga membuat atensi pria itu teralihkan. Abi menoleh untuk memastikan, barangkali yang ada seseorang yang lewat. Namun setelah menoleh, keadaan masih sama sepinya seperti sebelumnya. Ah, mungkin cuma perasaan. Begitu y