Salah Paham

1011 Kata

“Dan, tunggu … berhenti!” Jena meronta, meminta dilepaskan, tapi Dante tak menggubris. Ia menulikan telinganya, terus berjalan sambil menarik tangan Jena tanpa peduli apakah wanita itu bisa mengikuti langkah panjangnya atau tidak. Seperti kesetanan. Raut wajah Dante yang semula tenang kini terlihat penuh amarah. Matanya nyalang, otot di lehernya menegang. Jena takut, sungguh. Selama mereka bersama, baik dulu maupun sekarang, Jena tidak pernah melihat Dante semarah ini. Perlakuannya pada Jena juga cukup terbilang kasar. Selama perjalanan mereka kembali ke villa, suasana masih sama heningnya seperti tadi. Tapi sekarang tidak hanya hening, tapi juga cukup mencengkam. Elena sampai tidak berani bertanya apapun soal baju keduanya yang basah. Lelah. Akhirnya satu pertanyaan retoris keluar

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN