Ditatapnya wajah Jena sudah merah padam. Matanya sayu, bibirnya bengkak. Leher jenjang putihnya penuh dengan ruam merah tanda cinta. Sungguh, Jena terlihat sangat erotis saat itu. Apalagi baju bagian depannya sudah terbuka, memperlihatkan bra maroon lengkap dengan belahan mempesonanya. Benar-benar pemandangan menakjubkan. Bersumpah demi apapun, selama mereka berpacaran dulu, Dante tidak seberani ini sampai membuka baju Jena. Apalagi melihat lekuk indah wanita tercintanya itu tanpa sehelai kain penutup. Percayalah, dia tidak pernah. Gaya pacaran mereka benar-benar se-sehat itu. Bergandengan tangan, berciuman, kissmark tipis-tipis di leher. Sudah, hanya begitu saja. Terkesan kuno bukan. Tapi bukan berarti Dante tidak bernapsu pada Jena. Sudah terhitung beberapa kali dia diam-diam pergi