Mengambil alih saham memang sudah ada dalam daftar rencana Jena, tapi bukan saat ini juga. Dia masih belum siap. Urusan dengan Abi dan perceraiannya saja sudah cukup membuat kepalanya pening. Bagaimana jika ditambah mengurus ini. Bisa-bisa kepalanya terbelah dua. Tidak, Jena tidak mau. Dia berencana bersantai sejenak setelah putusan pidana dijatuhkan pada Abi dan dia resmi bercerai. Begitu rencananya kemarin. Hanya saja …. “Gak perlu cemas. Om mu ini ….” Faisal menepuk pundak putranya yang duduk disampingnya. “Bakal handel semuanya. Dan kakek tua ini siap buka jalan buat kamu.” “Kamu cuma perlu mengkonfirmasi warisan peninggalan orang tuamu lalu tanda tangan pemindahan saham. Selanjutnya, ayah bakal buka rapat pemegang saham dan membawamu masuk ke perusahaan,” timpal Hendra. Jena mas