Cincin Berlian

1983 Kata

Cahaya lampu kristal menyorot tepat ke arah cermin besar itu. Melinda berdiri di depannya, gaun champagne dengan ekor panjang masih melekat indah di tubuhnya. Staf butik perlahan mengangkat sebuah mahkota berkilauan bertabur berlian dan dengan hati-hati meletakkannya di atas kepala Melinda. Saat mahkota itu menempel, Melinda menghela napas panjang. Matanya membesar, air mata hampir jatuh. Ia menatap pantulan dirinya sendiri. “Aku… seperti ratu,” bisiknya pelan, suaranya bergetar karena takjub. Ia mengangkat dagu sedikit, mencoba tersenyum, dan sungguh—untuk sesaat Melinda terlihat benar-benar seperti seorang penguasa yang siap naik takhta. Anne menahan napas. Hatinya antara bangga sekaligus cemas. Ia menggenggam tangan Andika erat-erat. Tiba-tiba, pintu ruang fitting terbuka perlahan.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN