Eps. 59 Aku Terima Maafmu

1507 Kata

Pagi itu, sinar matahari menembus tirai jendela kamar Neva, menyentuh wajahnya yang masih terlihat lelah dan bengkak karena tangis semalam. Suara lembut burung di luar seolah tak berarti apa-apa baginya. Semua terasa hampa. Ia menatap langit-langit beberapa detik, sebelum akhirnya menghela napas berat dan meraih ponselnya di meja samping tempat tidur. Layar ponselnya berkedip pelan, menampilkan notifikasi pesan yang belum dibuka sejak malam sebelumnya. Ia menatap lama nama pengirimnya. Vartan. Jantungnya berdegup lebih cepat, tapi tangannya gemetar saat menyentuh layar. Dengan perasaan yang campur aduk antara rindu, amarah, dan kecewa, ia membuka pesan itu. [Neva… maaf. Aku benar-benar kehilangan kendali. Aku menyesal atas semua yang terjadi. Aku mencintaimu. Tolong jawab aku… aku cuma i

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN