Eps. 62 Senyum Diana, Luka Vartan

1339 Kata

Neva terus melangkah tanpa menoleh, langkahnya cepat dan matanya kosong menatap lurus ke depan. Semua suara di sekelilingnya—musik pesta, tawa tamu, bahkan panggilan Kelay—terdengar jauh, seperti gema yang tak sampai ke telinganya. Jantungnya berdetak cepat, bukan karena gugup, tapi karena menahan perasaan yang hampir meledak. Di antara keramaian itu, dia merasa sendirian. Semua orang tampak bahagia menyaksikan pengantin berbahagia di pelaminan, sementara dirinya… terjebak dalam pusaran rasa sakit yang tak bisa diucapkan. Setiap kali sorot matanya tak sengaja jatuh ke arah Vartan dan Diana, d**a Neva seperti diremuk. “Neva!” panggil Kelay lagi, sedikit lebih keras kali ini, mencoba menyusul di antara tamu-tamu yang berlalu-lalang. Neva berhenti sejenak di dekat taman kecil di sisi venue

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN