Vartan duduk di mobil yang kini sudah melaju menuju ke rumah sakit. Sambil mengemudi belanja mengetik pesan untuk Diana. [Aku akan menjemputmu ke rumah sakit setelah ini. Kita akan pergi ke toko perhiasan. Aku nggak tahu ukuran jari tanganmu. Aku harap kamu sudah bersiap ketika aku tiba, Diana. Aku dalam perjalanan ke sana sekarang] Vartan dengan berat hati mengirim pesan itu juga meski yang disampaikannya sangat bertolak belakang dengan apa yang diinginkan. Vartan menekan tombol kirim setelah pesannya selesai diketik. Ia menarik napas panjang, menatap layar ponsel beberapa detik sebelum meletakkannya di jok samping. Pesan itu singkat, jelas, dan terdengar penuh tanggung jawab—namun hatinya terasa berlawanan. Setiap kata yang ia tulis untuk Diana seolah menusuk dirinya sendiri. Mobil