Vartan hampir saja terlelap di sofa ruang tamu rumahnya. Tubuhnya masih terasa berat setelah seharian menemani Diana di luar kota. Namun, sebuah rasa gelisah membuatnya sulit benar-benar tidur nyenyak. Ponsel di meja kecil bergetar sesaat, menampilkan notifikasi aplikasi penerbangan. Itu pengingat jadwal kepulangan Neva.
“Ya Tuhan… aku ketiduran!” serunya kaget sambil mengusap wajah. Dengan tergesa ia menoleh ke pergelangan tangan. Jarum jam menunjukkan waktu yang sudah mepet dengan kedatangan pesawat Neva. Panik langsung melandanya.
“Kalau aku telat, Neva pasti curiga. Gawat…,” desisnya.
Ia bangkit dari sofa dengan langkah terburu, hampir saja tersandung pada karpet. Kunci mobil yang sejak tadi tergeletak di meja ia raih cepat. Tanpa berpikir panjang, Vartan langsung menuju garasi, men
