Angkasa mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi untuk menuju ke tempat usaha istrinya. Setelah mendapat telepon dari Lia mengenai Aluna, tanpa pikir panjang ia langsung meninggalkan tempat kerjanya. Ia rela kehilangan semuanya asal jangan sang istri yang ia cintai. Meski sudah pergi ke semua tempat yang sekiranya didatangi oleh Aluna, nyatanya Angkasa tidak mendapatkan hasil. Begitu Angkasa sampai di sana, ia sudah ditunggu oleh Lia. Sahabat dari Aluna nampak cemas dan takut. Hal ini membuat Angkasa berpikir yang tidak-tidak soal istrinya. “Mas Angkasa,” panggil Lia pelan. Angkasa menghampiri Lia. “Apa ada kabar dari Aluna?” “Mas, kita bicara di dalam saja. Tidak enak kalau hal ini didengar oleh karyawan yang lain.” “Baik.” Angkasa mengikuti Lia masuk ke dalam ruangan yang biasa