63. ANGKASA UNTUK ALUNA

1935 Kata

Aluna membiarkan Angkasa memelukanya cukup lama. Ia juga melakukan hal yang sama karena tidak bisa ia pungkiri kalau ia juga sangat merindukan sang suami. Melupakan sejenak masalah yang terjadi pada mereka dan meluapkan semua kerinduan yang ada. Sambil menangis, Aluna memeluk erat Angkasa, takut jika pria itu menghilang dari pandangannya, seperti dalam mimpi yang ia alami barusan. Setelah beberapa lama, akhirnya Aluna lebih dahulu mengurai pelukan di antara mereka. Aluna menatap wajah Angkasa yang masih terlihat sedikit memar, sisa pukulan dari Azel dan Ray. “Mas, kenapa baru datang ke sekarang? Kamu beneran mau kabulin omongan aku untuk minta pisah?” Angkasa menatap Aluna dengan tatapan sedih dan merasa bersalah. Ia menggeleng mendengar pertanyaan sang istri. “Jangan sekali-sekali mengu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN