Waktu yang terlewatkan tanpa Aluna, kini benar-benar ditebus oleh Angkasa. Ia tidak beranjak sama sekali dari ruangan tempat istrinya dirawat. Sejak ia datang, rasanya tidak rela untuk berjauhan dengan wanita yang hatinya sempat ia lukai. Angkasa ingin menepati janjinya kepada Aluna, akan selalu ada di sisinya. Segala rasa lelah yang menyerang fisiknya, Angkasa abaikan demi melihat wajah teduh Aluna yang saat ini tengah tertidur. Ia hanya sempat pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri dan mengganti pakaian yang dibawakan oleh ibunya. Melihat Aluna yang tertidur lelap, membuat Angkasa merasa lega karena saat seperti ini sangat ia rindukan. Tangan Angkasa tidak beranjak dari tangan Aluna. Digenggamnya tangan sang istri dan tidak berniat untuk melepasnya. “Aku sayang kamu dan bayi dalam