Terlambat

1622 Kata

Marsha memberikan ponselnya ke Daniel, ia baru saja selesai berbicara dengan Liam lewat sambungan telepon menggunakan ponsel Mike. Atas paksaan Daniel, tentu saja dengan ancaman karena awalnya Marsha menolak dan histeris ketika didatangi Daniel dan anak buahnya. "Kamu gak papa?" Mike mendekat, duduk di samping Marsha. "Mike." Marsha terlihat gelisah, tangannya gemetar, keringat bercucuran di dahi dan telapak tangannya yang basah. "Kak Liam." "Gak papa, Liam pasti baik-baik saja." Mike merengkuh tubuh Marsha, memeluknya. Tangannya mengusap-usap punggung Marsha, menenangkannya. "Mereka gak akan bisa menyakiti Liam, tenang saja. Jangan khawatir." Daniel mendengus melihatnya, andai saja Liam tidak nekad menculik Kayra maka adegan seperti ini tidak akan  terjadi. Ia juga tidak mau mengguna

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN