Kayra keluar dari wahana timezone, wajahnya berseri-seri dengan senyuman yang terus mengembang. Bahkan mungkin Kay lupa, jika sebelumnya ia bertemu dengan mahluk durjana yang membuat hidupnya hancur porak poranda seperti habis diterjang tsunami. "Kamu suka?" Kay menoleh, menunjukkan senyum termanis pada Arsen yang berjalan di sampingnya. Kay mengangguk, tangannya semakin erat memeluk panda berukuran jumbo, nyaris mengalahkan tubuhnya yang mungil. "Suka banget, pandanya lucu. Makasih," kata Kay, kembali menatap lurus ke depan. "Iya lucu kaya kamu." "Hah?" Kay sontak berhenti, menoleh ke Arsen dengan tatapan bingung. Arsen yang sadar pun menoleh. "Apa?" "Tadi Pak Arsen bilang apa?" tanya Kay, berusaha memastikan jika pendengarannya tidak salah. Arsen bilang dirinya lucu, kaya