Dahi Kay mengernyit, ketika merasakan sesuatu yang silau menerpa wajahnya. Perlahan matanya terbuka, tubuhnya bergerak-gerak tak nyaman. Kay menggeliat, merenggakan otot-ototnya yang terasa kaku. "Uh ...." Kay melenguh, mengangkat satu tangannya menutupi mata. Silau dari matahari terbit langsung menembus dinding kaca, tepat mengenai wajahnya. Kaca? Mata Kay menyipit, melihat lewat celah jemarinya. Benar, dindingnya memang kaca. Tapi tunggu ... Kay tercengang, seketika ia bangun, merubah posisinya jadi duduk tegak. Mata Kay mengedar, meneliti setiap detail sekeliling ruangan. Mampus! "Gue di mana?" Mata Kay melebar, mendapati dirinya di tempat asing. Kay celingukan, memperhatikan ruangan bernuansa serba putih dan coklat. Entah kenapa, Kay merasa familiar dengan warna dan corak r