Liam menatap ke arah meja bar, di mana target yang sejak tadi ia ikuti kini berada di sana, duduk berdua dengan temannya. Sedari tadi matanya terus fokus memperhatikan perempuan itu, telinganya mencuri dengar percakapan keduanya karena posisi duduk Liam yang tak begitu jauh dari mereka. Shit! Liam menggeram kesal, tangannya mencengkram gelas beer. Liam tak terima saat mendengar adiknya disebut jalang oleh teman perempuan itu yang ternyata Laras dan Kayralah target yang tengah diikuti oleh Liam. Ya, sejak tadi mereka memang tengah membicarakan kejadian di ruangan Arsen. Kini akhirnya Liam tahu apa yang sebenarnya terjadi pada Marsha, pantas saja tadi adiknya dalam keadaan kacau dan begitu mengenaskan. Arsen berengsek!!” Dalam hati Liam mengumpati Arsen. Jika bukan karena pria itu, Marsha