Jejak Masa Lalu

1321 Kata

Wanita itu terkekeh pelan, mencondongkan tubuhnya sedikit ke depan. “Wah, serius sekali, Pak Elvan. Tidak ada waktu santai untuk sekadar makan siang bersama klien cantik seperti saya?” Suasana meja seketika berubah kikuk. Tapi Elvan tidak bergeming. Ia hanya menutup berkasnya, menatap lurus dengan mata tajam yang membuat siapa pun merasa kecil di hadapannya. “Maaf, Bu Rinda,” katanya datar, “saya tidak mencampur urusan bisnis dengan hal pribadi.” Wanita itu terdiam, tersenyum kaku. Dua pria di sampingnya segera berdeham pelan, mencoba menutup ketegangan. Elvan berdiri dan merapikan jasnya. “Kalau tidak ada lagi yang perlu dibahas, saya ada meeting berikutnya,” ujarnya, nada suaranya tegas dan dingin. Begitu para tamu pergi, Elvan berjalan menuju jendela besar ruangannya. Ia menatap

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN