Seorang pria baru saja mengalihkan pandangannya dari layar ponsel saat suara pintu café terbuka. Pandangannya langsung tertuju pada dua perempuan muda yang baru saja masuk. Begitu melihat wajah Carisa, senyumnya langsung mengembang – senyum yang menyebalkan, penuh percaya diri, dan sedikit meremehkan. Dengan santainya, dia melambaikan tangan ke arah mereka. “Carisa! Di sini!” Langkah Carisa kaku, dia berdiri terpaku di dekat pintu, seolah baru saja melihat hantu dari masa lalunya. "Sialan! b******n tengik itu muncul lagi!" Stevani ikut menoleh, lalu berbisik cepat, “Itu ... itu, mantan lo, kan? Itu Bang Kiano?” "Iya." Carisa mengangguk, matanya tidak berkedip menatap pria yang kini berdiri dan berjalan santai ke arah mereka, masih dengan senyum menyebalkan itu. "Bisa-bisanya aku nggak