"Stevani!" seru Carisa berlari menghampiri sahabatnya dengan senyuman di wajah cantiknya. "Apa sih, Sa?" Alis Stevani terangkat. "Lo kok keliatan girang banget? Padahal tadi pagi wajah lu keliatan asem banget" "Iya." Carisa mengangguk mantap lalu mendekatkan bibirnya ke telinga Stevani. "Gue habis dapat nafkah lahir dan batin dari Pak suamiku yang paling ganteng sejagat raya. "Apa!?" suara Stevani naik satu oktaf hingga beberapa mahasiswa di lorong menoleh penasaran. "Shut! Pelan-pelan napa sih!" bisik Carisa seraya menutup mulut sahabatnya dengan telapak tangan. "Nggak usah teriak juga kali, Van!" Stevani melepas tangan Carisa dengan ekspresi setengah syok, setengah kepo. “Lu serius kan? Lo barusan ngomong tentang ‘dapat nafkah lahir dan batin dari Pak Suami’?” Carisa hanya mengang