Entah berapa banyak aku harus mengucapkan kata maaf kepadamu, karena sebanyak apa pun rasanya tidak akan pernah cukup untuk membayar kebodohanku selama ini. Lee Ranice menatap jam tangannya. Jam sepuluh malam. Siapa yang mendatanginya di jam seperti ini? Ranice berjalan dengan malas ke pintu kamar hotel yang ditempatinya. Dia sudah sangat lelah setelah sepanjang hari menghadiri meeting dengan tim manajemennya. Mereka tengah sibuk mempersiapkan album terbaru Ranice, dan kepulangannya ke Indonesia dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk mematangkan proses persiapan. Ranice mengintip dari lubang kecil di pintu dan terkejut melihat Leander yang berdiri di luar pintu kamarnya. Ya, Tuhan. Mau apalagi dia sekarang? Apa belum cukup dia mengacaukan pikiranku sepanjang hari ini? "Kamu? Ada apa?" D