“Zea …,” panggil Aaron sambil menyesap earl grey yang Zea buatkan untuk menemai sarapan mereka pagi itu. “Kau sedang apa?”
Dipandanginya punggung Zea yang sejak tadi berdiri di depan mesin toaster, padahal gadis itu sedang tidak mengerjakan apa-apa. Sejak mereka turun untuk sarapan sekitar 20 menit yang lalu, Aaron merasakan perbedaan sikap Zea. Gadis itu tampak sedikit aneh. Murung lebih tepatnya.
“Eh?” Zea berbalik cepat, wajahnya terlihat terkejut. “Ehm …, aku …. Aku tidak sedang mengerjakan apa-apa.”
“Kalau begitu kenapa terus berdiri di sana? Ayo, sini! Duduk bersamaku!”
Zea mengangguk dengan wajah bingung, kemudian berjalan mendekat. Pandangan gadis itu terlihat tidak fokus.
“Jangan duduk di situ!” cegah Aaron saat Zea akan duduk di seberangnya.
“Hm?” Zea mengangkat wajahnya d
