Aaron masih berdiri kaku di hadapan Zea akibat pertanyaan gadis itu. "Kau tidak tahu?" Zea meraih tangan Aaron dan mengguncangnya perlahan. "Aaron, kenapa diam saja?" "Dia ibumu," ujar Aaron setelah berperang dalam hatinya selama beberapa saat. Ia memutuskan untuk tidak membohongi Zea. "Ibuku?" Zea mengernyit bingung. "Bagaimana bisa?" Perlahan Aaron berjongkok di hadapan Zea. "Ibuku meninggal saat melahirkanku," ujar Zea lagi. Wajahnya benar-benar kebingungan saat ini. "Aaron, jawab aku! Tolong jelaskan padaku." Aaron menumpangkan tangannya di atas tangan Zea dan meremasnya lembut. "Zea, apa kau tahu mengapa kau tidak bisa mengingatku?" Zea menatap kebingungan lalu menggeleng. Aaron tertunduk sedih. "Sejujurnya aku tidak ingin mengatakannya padamu." Zea menangkup wajah Aaron dan