“Mau apa kalian?” tanya Zea ketus ketika melihat Peter masuk ke dalam kamar bersama dua orang anak buahnya. Peter berjalan tenang ke tempat tidur lalu menarik tangan Zea. “Kalian mau membawaku ke mana?” Zea menepis kasar tangan Peter dan menatapnya marah. “Nona, Anda ingin berjalan atau perlu saya gendong?” tanya Peter datar. “Aku bisa jalan sendiri!” sahut Zea ketus. “Kalau begitu silakan ikuti saya.” Peter memberi isyarat pada kedua anak buahnya untuk mengapit Zea di sisi kiri kanan, sementara ia memimpin jalan di depan. Zea berjalan dengan tingkat kewaspadaan tinggi. Lorong-lorong di dalam mansion ini begitu membingungkan. Sebenarnya bukan hanya tempat ini, tapi semua bangunan milik Garrick tepatnya. Perasaan Zea mulai tidak enak ketika Peter membawanya melewati sebuah pintu be