Ah, tidak. Seril tidak bisa fokus mengemudi. Dia lantas menepi. Efek obatnya meningkatkan gairah seksual. Masih pukul dua belas malam lebih sedikit, perjalanan ke Suka Maju setengahnya juga belum. Lantas, bagaimana ini? Seril duduk bersandar sambil memejamkan mata, dengan jakun yang pastinya naik dan turun—berusaha menelan hasratnya. Rahang Seril mengetat. Sekarang jadi sakit kepala. Apakah efek dari peningkatan gairah yang tidak tersalurkan? Detak jantung Seril bekerja lebih ekstra. Entah apa jadinya jika Seril terlambat keluar dari rumah Prita, karena dahaganya membuncah saat ini. Sentuhan wanita adalah yang Seril butuhkan. Meski tadi mendapatkan hal itu dari Prita, kewarasannya menentang. Jelas! Lebih memilih tersiksa sekarang daripada menyesal selamanya bila terbangun tanpa sehel