Gempar. Kediaman Prita yang biasa disebut Dwi di lingkungannya itu lantas jadi pusat tontonan warga. Meski demikian, mereka ada yang membantu. Memisahkan Zul dan sosok pria berbadan kekar, syukurnya gerombolan entah dari mana warga tak tahu—sedang Anin tahu bahwa gerombolan tersebut adalah kawanan Jayyan; ada Jayyan soalnya—datang menghalau. Diikuti suara sirene polisi yang datang setelah mobil hitam metalik berhenti. Anin melihat Bang Seril. Di sini Anin didudukkan oleh warga, tepatnya di teras rumah mereka, diberi minum juga. Namun, Anin menolak ramah. Sebetulnya, Anin hanya waspada terhadap apa pun di tempat ini. Anin takut ada campuran racun atau apalah di minuman itu. Bukannya suuzan, tetapi mau bagaimana lagi juga, kan? Ini kawasan rumah Mbak Prita, terlepas dari bagaimanapun sos