"Kamu terganggu?" "Nggak. Aku cuma penasaran, apa tindakan Mas udah berhasil atau ... sedang mencurigai kita?" "Selagi kamu nggak terganggu, abaikan aja. Kasih tahu Mas kalo ada panggilan lain." Seril beranjak duduk. Anin mengikuti. Niatnya, kan, mau makan. By the way, Anin bahkan sedang mode jutek dan sewotan. Ini gara-gara ada jejak dari Pak Ibnu, dia jadi ramah lagi kepada Bang Seril. "Mereka mulai terlilit utang yang jumlahnya nggak sedikit." Seril memulai bahasan yang lebih serius. "Kemungkinan paklik ngehubungin kamu karena mau pinjam uang." "Idih." Seril cuma asal bicara untuk penuturan keduanya tadi, soal pinjam uang. Ya, supaya rasa penasaran Anin terpenuhi. "Jadi nggak perlu kamu gubris, nggak mesti dipikirin juga. Tapi kalo kamu merasa terganggu, segera kasih tahu Mas."