"Jadi bener, Ma? Orang-orang bilang Inggit ini anak gundik, itu bener?" Papa menyahut, "Siapa yang bilang?" "Nggak peduli siapa yang bilang. Itu bener, Pa?" "Nggak bener!" jawab mama. "Lagian siapa, sih, yang bilang, huh? Anin?" "Inggit sebut 'orang-orang', Ma. Artinya bukan cuma satu. Dan itu sayangnya bukan Kak Anin." Inggit sudah pulang ke rumah baru. Luas dan mewah. Meninggalkan rumah lama yang dibiarkan kosong. Tidak dijual, tidak pula dikontrakan. Kalian tahu? Papa ketimpa rezeki nomplok, entah bagaimana caranya. Inggit belum mengerti, tetapi kata mama itu hasil investasi. "Kalau begitu jangan didengarkan, itu sama sekali nggak bener. Mamamu bukan gundik." Papa yang bilang. "Lagian Mama nikah sama papamu ini begitu papa udah jadi duda. Coba bilang, siapa mereka? Biar Mama