82 | Anin Takut

1004 Kata

Di pantai, Jayyan melihat Mbak Iren dan Mbak Gina menghampiri kerumunan. "Gimana Anin, Mbak?" "Hamil kayaknya." "Wah!" Citra berbinar. "Tapi belum pasti, ya. Baru diagnosa Mbak aja. Seril lagi cari test pack buat mastiin." "Di sini emang ada test pack?" "Kayaknya nggak ada, makanya dia belum balik." "Anin ikut?" Bang Zul yang nanya. "Nggak, dong. Dia lagi tidur. Udah, yuk, lanjut main apa kalian tadi? Kami ikutan!" seloroh Mbak Gina. Jayyan penyimak setia. Permainan pun dilanjutkan. Sepersekian waktu, Jayyan undur diri. Mau ke kamar mandi. Yang lain tak begitu peduli. Lebih ke ... percaya, sih. Ya, memangnya Jayyan mau apa coba? Sekali pun kini dia berdiri tepat di depan pintu kamar Bang Seril, mereka yang di pantai tak akan tahu. Jadi, aman baginya. Jayyan menunduk. Dihelany

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN