83 | Anak Kembar?

1209 Kata

Langkah tegas dari seorang kepala desa Suka Maju menyusuri lorong penginapan. Mata tajamnya menyingsing mencari-cari sosok Jayyan. Ada harga yang harus adiknya bayar atas kondisi Anin hari ini. Dan di sana, langkah Jayyan berhenti. Tatapannya bersirobok dengan sang abang. Jayyan tahu apa yang akan terjadi setelahnya. Benar saja. Wajah Jayyan praktis terempas ke kiri, pipi kanannya mendapatkan sebuah tempelengan keras. Bunyinya pun empuk sekali, benturan dari telapak tangan Bang Seril dengan pipi ini. Jayyan tidak menghindar dan tidak pula membalas. Di mana saat itu terjadi, ada Bang Bro dan Bang Cahyo yang sedang berjalan ketawa-ketiwi, auto kaget menyaksikan adik nomor 9 mereka menunjukkan emosinya di tempat se-umum ini. Bukan sosok Seril sekali memang. Dia biasanya menjaga sikap, a

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN