Extra Part 13: Lamaran

1005 Kata

"Zul!" "Zuuul!" "Asalamualaikum!" "Zulkidin!" Oh, nyata ternyata. Zul tersentak bangun. Semula mengira suara Bang Iman di luar itu dalam mimpinya. Maklum, habis subuh Zul balik 'moyoy' alias tidur. Semalamnya begadang teleponan sama Jasmine. Sampai lupa bila sekarang sudah hari Sabtu. "Kamu ini ... Ya Allah! Baru bangun?" semprot Bang Iman, memelototi. Zul garuk-garuk kepala. Rambut masih awut-awutan. Belum lagi cuma memakai celana piama kotak-kota biru dengan kaus dalam saja. Auroranya nongol-nongol dikit karena agak longgar, nih, kaus dalam. Zul tidak sedang memakai yang pres body. Mbak ipar pun geleng-geleng. Tak lama, menyusul datang suara ramai-ramai rombongan. Lho, jangan-jangan abang dan mbak ipar nomor wahidnya tidak cuma datang berdua? "Asalamualaikum!" Benar saja, satu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN