14 | Seperti Guguk dan Liurnya

2139 Kata

Selesai berfoto, Seril kembali ke tempat duduknya di dekat Anin. "Udah makan?" Anin mengangguk. Habis nangis lapar tadi, jadi makan duluan sementara Bang Seril foto-foto. "Tapi kayaknya aku mau ambil bakso, deh. Sengaja makan dikit biar pas Abang prasmanan, aku juga ganyem." Ganyem alias mengunyah. Istilahnya, sih, Anin ikut makan juga saat Bang Seril makan. Bedanya, dia bukan makan nasi. "Ya udah, yuk!" ajak Seril. Anin berdiri. Diserahkannya ponsel Bang Seril. "Ada telepon tadi." Tidak bertanya dari siapa, Bang Seril menerima juluran ponselnya, lalu dikantongi. Jalan beriringan ke meja prasmanan. Anin ke arah bakso. Begitu selesai, Anin menunggu Bang Seril juga selesai agar jalan bareng ke bangku yang tadi. Duduklah mereka di sana. Sama-sama mulai menyantap makanan. Lalu Citra

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN