"Udah saya blokir, nggak perlu kamu buka lagi." Tentang akun Sus Tika? Ponsel Anin pun Seril kembalikan, dia letakkan di pangkuan sobat baik Citra, lalu mobil kembali dilajukan. "Abang mulai ikut campur." Anin memasukkan ponsel ke tas selempangnya. Ini tas dari seserahan kemarin. "Ya, karena bahasan kamu udah soal bunuh-membunuh, ditambah saat ini kamu itu ibaratnya 'pakaian' saya." Anin menoleh. What the hell, pakaian? "Istilah saja, jangan tersinggung. Istri itu pakaian suami dan begitu juga sebaliknya. Terlepas dari jenis pernikahan apa yang sedang kita jalani." Bang Seril bicara dengan santai dan tenang, tatapannya ke jalanan. "Intinya—" "Abang pikir aku bakal ngebunuh orang beneran?" pangkas Anin. "Bukan kamunya, sih. Tapi kebencian di hati kamu." Seril sampai bisa merasaka