Panas. Anin kipas-kipas wajah dengan dua tangannya, sementara Bang Seril sudah masuk ke kamar mandi. Mengenai tadi, beberapa saat lalu .... Susah. Anin tidak bisa ke mana-mana, ruang geraknya dikunci. Saat tangan ingin dia tarik pun cekalan Bang Seril malah terasa makin menguat, tetapi tidak membuat Anin merasa sakit. Tubuhnya ingin berguling ke segala sisi atau bangun dan mendorong tubuh pria di atasnya, tetapi ... Anin tidur lagi. Bang Seril memblokir ruang geraknya, tak ada celah untuk bisa lolos. "Mas!" Cara lain adalah menegur dengan lisan. "Lepasin tangan aku, terus tolong menyingkir." Eh, malah wajah itu mendekati wajahnya. Mau cium? Sontak Anin melengos hadap sisi kiri, membuat pucuk hidung Bang Seril berteguran dengan pipi kanan Anin. Menelusuri. Dapat Anin rasakan embusan n