41 | Siraman Rohani

1107 Kata

"Mas keren banget!" Serius! Tidak tanggung-tanggung, Anin sampai mengacungkan dua jempol. Bukan Viska yang dapat siraman rohani, sih, memang. Tapi bukan juga Bang Seril. Melainkan Jayyan. Habis-habisan dia diceramahi oleh para abangnya, setelah Viska berhasil diamankan ke kamar oleh Jayyan. Tadinya, kan, kabur. Ngambeknya mau jalan kaki sampai kota kali, ya? Dengan perut buncit pula. Ih, kalau Anin, sih, malu. Memangnya Viska berhak ngambek kayak gitu? "Dan sudah sekeren itu, Mas cuma dikasih jempol?" "Sama pujian, kan?" "Itu saja?" Seril menatap Anin lekat-lekat. Yang ditatap malah mengerling. "Jadi, bantuannya nggak ikhlas, nih?" "Ikhlas." Seril mendekat. "Tapi pengin hadiah juga." Meraih tangan Anin. Mereka kini di kamar. Pindah ke sini saat Jayyan sedang disidang oleh hakim leb

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN