49 | Keluarga

1411 Kata

"Pulangnya jam berapa? Nanti Mas jemput." "Kayaknya nanti aku pulang minta dianterin sama Beti aja, deh." "Mas jemput." "Ya udah, nanti aku chat kalo mau pulang." Sepertinya Anin tidak ada celah untuk menolak tawaran Bang Seril. "Pake jaketnya, Dek. Dingin. Mas mau bawa motor soalnya." Sambil memasangkan jaket itu ke tubuh Anin. Sejak deklarasi putusnya beliau dengan Mbak Prita, Anin rasa segala kelakuan Bang Seril padanya semakin intens saja. Kadang suka tiba-tiba kecup pipi. Ya, untungnya saat Anin sedang sendiri. Malah tadi waktu Anin bangun tidur, bibir yang dikecup. Anin auto menimpuknya dengan bantal. Sekarang di sini Anin berada, di boncengan motor Bang Seril. Berpegangan biasa. Motor melaju. Anin menatap punggung lebar itu. Anin juga menatap kepalan tangannya di sisi pingga

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN