Kana meremas kedua tangannya erat. Penampilannya pagi ini berbeda sekali, ia tampak elegan seperti seorang wanita karir. Tetapi hal itu tak membuatnya tampil percaya diri, karena pagi ini ia akan kembali ke kantor lamanya bersama Jiyo untuk diumumkan sebagai Ny. Jiyo. Kejadian- kejadian traumatic diakhir masa kerjanya dulu membuatnya takut, padahal beberapa tahun sebelumnya Kana merasa senang dan baik-baik saja dengan lingkungan kerjanya. Perlahan Ia menoleh ke arah Jiyo yang asik membaca dari handphonenya, bagaimanapun kejadian tak enak itu menghasilkan sesuatu yang besar untuk Kana yaitu pria ini menjadi suaminya. “Tenanglah, tidak akan seburuk yang kamu pikirkan, “ bisik Jiyo ketika mobil mereka memasuki lobby kantor dan berhenti di depannya. Dengan ragu Kana turun dan mobil dan b

