“D-danian yang menyuruhku, i-iya, Danian yang menyuruhku!” ucap Sendar dengan suara gemetaran. Pengakuan Sendar barusan langsung mengalihkan emosi Fean. Fean yang sudah mengangkat lampu meja menggunakan tangan kiri dan siap menghantamkannya pada Sendar, menjadi terdiam. Fean tidak mengerti kenapa Sendar mendadak memberikan pengakuan padahal Fean masih bungkam. Fean hanya melayangkan bogeman dan tendangan, tidak sampai berucap apalagi sampai membahas video Azura. Sendar yang menunduk, menekuk kedua lututnya dan terduduk di lantai, masih gemetaran takut. Di sudut antara nakas dan tempat tidur, Sendar berangsur melirik, memastikan apa yang terjadi pada Fean, kenapa pria itu mendadak diam sesaat setelah mendadak menyerangnya dengan brutal. Madam Ros bilang, aku harus mengatakan semuanya kar