Jodoh untuk Arsyad — Bab 9

1816 Kata

Dania masih bengong berada di dalam ruangan bosnya itu. Bosnya mengucapkan kata 'terima kasih' padanya? Dia tidak salah dengar, bukan? Meski tanpa senyum, tapi yang barusan itu suara lelaki itu tak terdengar ketus. "Dania, hey!" Dania tersentak ketika mendengar suara Pak Afif yang melambaikan tangan di hadapan wajahnya. "Malah bengong." Pak Afif terkekeh kecil. “Mikirin apa, sih?” "Ya, Pak?" Dania mengerjap. "Saya pamit pulang duluan, ya? Cuma anterin kue ini aja ke sini.” "Tolong ambilin piring kecil dan sendok, Dania. Itu bos kamu mau potong kue katanya. Kamu nggak dengar barusan?” "Mau dipotong kuenya sekarang? Nggak buat dibawa pulang aja? Potong di rumah." Arsyad yang mendengarnya memutar bola mata. Siapa yang memakan kue di kosannya? Dia tinggal sendirian. Sedangkan Afif ting

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN