"bodoh!!" ucap seorang pria pada fay dengan tampang mengerikan. gadis itu hanya menjawab dengan anggukan disertai isakannya yang tak kunjung berhenti. ia meninggalkan segala yang telah ia bangun sejak lima tahun lalu, keangkuhannya pada dunia, tanggung jawabnya pada ammar bahkan ia meninggalkan ammar begitu saja di rumah sang nenek. ia butuh melarikan diri dari semua yang membuatnya sesak begitu tiba-tiba. pria itu memberikan fay teh yang ia harap bisa meredakan gejolak dalam diri wanita itu. ia menanggalkan apronnya dan duduk disamping fay, meninggalkan kesibukan di dapur salah satu restoran terkenal kota jakarta. dia dengan sabar mengelus punggung fay , sambil memperhatikan tiap tetes air mata yang gadis itu jatuhkan. selama ia mengenal fay, gadis itu hanya menangis saat putranya sakit