Hengky membuka pintu kamar hotel dengan kunci cadangan yang diberikan resepsionis. Ia masuk dan seketika terkejut melihat pemandangan di hadapannya. Di bawah selimut, terlihat tubuh dokter Vano bersama seorang wanita. "Vano!" serunya keras, suaranya bergema di seluruh kamar. Dokter Vano tersentak seperti disambar petir. Ia segera melihat ke arah Hengky dan berkata dengan suara gemetar, "Tuan Hengky?" Di sisi lain, Sinta berusaha menutup tubuhnya dengan selimut, bersembunyi di balik tubuh dokter Vano. Ia berkata dalam hati, ‘Tuan Hengky? Apa dia ayahnya Bintang?’ Hengky mendekati ranjang, matanya menyala dengan amarah. Dokter Vano langsung meminta maaf, "Maaf, Tuan. Ini tak seperti yang Anda pikirkan." Hengky tersenyum sinis dan berkata, "Ternyata Bintang benar. Kamu tidak baik untuk D

