Ditiduri

1958 Kata

Arif melajukan mobil dengan kecepatan sedang, terus mengomeli Sinta yang duduk di sampingnya. Namun, Sinta tetap tenang, seolah-olah tidak ada yang terjadi. "Ah, ayah, aku sudah ditiduri Vano," kata Sinta dengan suara datar. Sontak, Arif menginjak rem mendadak. Mobil berhenti dengan tiba-tiba, membuat Sinta dan Arif tersentak ke depan, beruntung mereka memakai safety belt. Sinta memegang dadanya yang terasa nyeri akibat hentakan mendadak itu. "Ayah!" seru Sinta, terkejut. Arif menatap Sinta tajam, matanya menyala dengan kemarahan. "Apa yang kamu katakan tadi, Sinta?" suaranya bergetar menahan amarah. Sinta menghela napas, menatap balik ayahnya dengan tenang. "Ayah dengar sendiri. Aku dan Vano sudah melakukan itu." Arif menggertakkan giginya, seolah berusaha keras untuk menahan emosi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN