Nadine tiba di lantai atas. Begitu keluar dari lift, ia langsung melihat ruangan Niko. Ada meja kerja di depan pintu ruangan dan Nadine yakin itu adalah meja kerja sekretaris Niko. Namun, tak ada siapa pun yang duduk di sana saat ini. "Ehm, aku masuk aja deh." Nadine melihat pintu ruangan Niko tidak tertutup dengan rapat. Ia bisa mendengar suara tawa pelan dari balik pintu. Dan suara itu adalah suara perempuan. "Ada apa? Siapa itu?" Nadine mendorong sedikit daun pintu, ia mengintip ke dalam ruangan dan melihat seorang wanita sedang bicara di depan meja Niko. "Itu sekretarisnya? Centil juga." "Baik, Pak, nanti saya urus semua. Bapak mau makan siang di luar? Kita bisa makan bareng ...." "Nggak, saya makan sama pacar saya," kata Niko memotong ucapan sekretarisnya. "Oh, ya. Saya baru tahu