Aku lupa jika ayahku, Kaivan Lais! Dia jelas bisa bersikap menyebalkan! Batin Aric. "Setelah jadian, kami belum punya waktu berkualitas berdua." "Berkualitas, bukan yang kurang pantas." Kai mengultimatum tegas. "Tentu Dad, aku tahu batas. Tidak akan mengecewakan kalian." Angguknya. Vanya bukan wanita yang hanya untuk main-main. Sejak awal, Aric sudah berjanji pada diri sendiri akan menjaga Vanya. Tidak akan menyentuh berlebihan sebelum menikah, kecuali berciuman dengan Vanya dalam batas tertentu. Ketika Aric menyatakan pada orang tuanya maupun orang tua Vanya, Aric tahu bila pacaran mereka pun akan melibatkan kebersamaan dengan keluarga. Terutama Aric sendiri memang mau serius dengan Vanya, bertujuan pasti menuju pernikahan. "Bagaimana sesi terapi pertama kamu, Vanya?" Kai bertanya d