Kencan Pertama 2-2

1192 Kata

“Kita perlu belajar banyak dari mereka.” “Kamu benar, Vanya.” Mereka yakin semua akan berjalan seiring tangga kehidupan yang akan dilalui. “Aku mau melaluinya bersama kamu.” Aric dan Vanya masih saling memandang lekat sampai keduanya sama-sama menarik napas dan merasakan lega, terutama Vanya yang telah memilih jujur. Keduanya pun tersenyum sebelum Vanya kembali ke posisi semula. Bersandar di d**a Aric. Saat Vanya akan kembali membaca, Aric justru menutupnya. Vanya menoleh, “kenapa di tutup?” Aric hanya menyeringai sesaat selanjutnya menahan wajah Vanya untuk tetap menoleh, wajah mereka mendekat dan Aric meneruskan yang tertunda tadi. Mencium bibir Vanya yang menjadi candunya. Masih perlu hati-hati. Sudut bibir keduanya tertarik membentuk senyum di tengah decap bibir keduanya. Tan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN